KABAR-DESAKU.COM – Di sebuah media online yang terbit di bulan Mei lalu, diberitakan seorang anak SD dilarikan ke puskesmas terdekat karena tubuhnya terbakar terkena sengatan listrik tegangan tinggi ketika ingin mengambil layang-layang yang tersangkut di kabel tiang listrik.
Di Indonesia, bermain layang-layang menjadi salah satu permainan tradisional yang sangat digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Idealnya permainan ini dilakukan di tanah lapang yang tidak banyak pepohonan ataupun kabel-kabel listrik.
Namun, tidak sedikit yang mengabaikan hal ini dengan bermain di kawasan yang banyak tiang listriknya sehingga kejadian layangan tersangkut di kabel listrik banyak dijumpai.
Baca juga: Minggu Pagi Rumah Baca Purnama Dipadati Pengunjung, Ternyata Ada ini
Untuk itu perlunya adanya edukasi kepada anak-anak akan bahayanya bermain layangan di kawasan yang banyak kabel listriknya karena hal itu sangat berbahaya dan bisa menimbulkan dampak yang sangat luas karena menyebabkan gangguan pada jaringan listrik.
Risiko yang bisa terjadi jika bermain layang-layang di dekat aset listrik, yang pertama adalah jika benang layang-layang tersangkut di kabel listrik, anak yang mencoba menarik atau mengambilnya akan tersetrum yang akan mengakibatkan luka bakar, cedera serius, atau bahkan kematian.
Risiko itu akan semakin besar jika benang layang-layang yang digunakan berbahan logam atau dilapisi bahan yang bisa menghantarkan listrik seperti serbuk kaca(benang gelasan).
Yang Kedua, layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik dapat menyebabkan gangguan pada distribusi listrik. Hal ini bisa memicu pemadaman listrik, yang tentu akan merugikan banyak orang.
Bahkan, layang-layang yang terbuat dari bahan logam dapat menyebabkan korsleting, yang berpotensi memicu kebakaran atau kerusakan peralatan listrik.
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Resmi Melantik Menteri Kabinet Merah Putih
Untuk menghindari bahaya tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bermain layang-layang tetap aman:
- Pilihlah tempat yang jauh dari tiang, kabel, dan gardu listrik, seperti lapangan atau pantai.
- Gunakan benang yang terbuat dari bahan yang tidak menghantarkan listrik, seperti benang katun atau benang sintetis, untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
- Hindari bermain layang-layang saat cuaca buruk, seperti ketika terjadi hujan atau petir. Air adalah penghantar listrik yang baik, sehingga bermain layang-layang di cuaca basah dapat meningkatkan risiko tersengat listrik.
- Jika layang-layang tersangkut di kabel atau tiang listrik, jangan mencoba untuk memanjat atau mengambilnya sendiri. Segera hubungi pihak berwenang, seperti petugas PLN, untuk membantu mengambil layang-layang dengan aman.
Informasi mengenai keselamatan bermain layang-layang di sekitar aset listrik harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mengajarkan anak-anak tentang bahaya yang mungkin terjadi dan cara bermain yang aman.
Selain itu, masyarakat juga harus lebih sadar akan pentingnya menjaga aset listrik agar tidak terganggu oleh aktivitas bermain layang-layang.***
Ditulis oleh: Sri Prehatin (Peserta lomba menulis artikel menyambut Hari Listrik Nasional yang diselenggarakan oleh Rumah Baca Purnama)