Urgensi Penggunaan Energi Secara Bijak untuk Masa Depan

KABAR-DESAKU.COM – Pernahkah Anda membayangkan situasi dimana pasokan listrik tiba-tiba terhenti dalam jangka waktu yang lama?.

Tanpa keberadaan listrik, banyak aktivitas sehari-hari akan terganggu. Misalnya,
kesulitan dalam hal penerangan lampu, setrika, pendingin makanan, gawai, atau
media sosial.

Lebih serius lagi, ketidakmampuan fasilitas kesehatan untuk beroperasi dapat menjadi ancaman bagi keselamatan pasien yang bergantung pada alat-alat
kesehatan berbasis elektronik.

Situasi ini menggarisbawahi betapa vitalnya energi listrik dalam mendukung kehidupan modern serta pentingnya kesadaran untuk menggunakan listrik secara bijak.

Seiring dengan percepatan industrialisasi dan urbanisasi, konsumsi listrik global terus mengalami peningkatan. Perkembangan teknologi yang semakin maju mengakibatkan masyarakat semakin bergantung pada perangkat-perangkat elektronik.

Baca juga: Manfaat Buah Sawo untuk Menurunkan Kolesterol dan Kesehatan Tubuh

Berdasarkan data yang diperoleh dari Statistik PLN 2022, konsumsi energi listrik rumah tangga pada tahun 2022 mencapai 42,41%, melebihi konsumsi sektor industri yang hanya sebesar 32,32%.

Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumsi listrik rumah tangga kini telah melampaui sektor industri, dan tren ini berpotensi memperburuk keadaan jika tidak diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya efisiensi energi.

Ketergantungan terhadap listrik merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari.

Oleh karena itu, pola konsumsi listrik yang lebih efisien perlu menjadi perhatian
utama.

Terdapat sejumlah perilaku yang perlu dihindari dalam penggunaan listrik, seperti membiarkan lampu tetap menyala di ruangan yang tidak digunakan, perangkat elektronik yang dibiarkan dalam mode siaga (standby), serta penggunaan alat-alat
berdaya tinggi tanpa perhitungan yang tepat.

Baca juga: Cara Efektif Memaksimalkan Penggunaan Listrik Secara Bijak

Pemborosan energi semacam ini tidak hanya berdampak pada peningkatan tagihan listrik, tetapi juga mempercepat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Penggunaan listrik yang berlebihan juga berpotensi meningkatkan emisi karbon.

Setiap kilowatt-jam (kWh) listrik yang digunakan dapat menghasilkan rata-rata 0,82 kg emisi CO2 jika berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Dengan menerapkan penggunaan listrik yang bijak, masyarakat berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan sehingga memicu pemanasan global.

Langkah bijak dalam menggunakan listrik merupakan tindakan kecil namun berdampak besar bagi keberlanjutan energi.

Kebiasaan sederhana, seperti mematikan lampu dan perangkat elektronik ketika tidak digunakan, menggunakan peralatan berlabel hemat energi, serta menerapkan prinsip-prinsip efisiensi energi dalam aktivitas sehari-hari, dapat berkontribusi dalam menekan konsumsi listrik.

Baca juga: Kendaraan Listrik: Ilusi atau Solusi?

Kesadaran akan pentingnya penghematan energi bukan hanya tanggung jawab
pemerintah atau industri besar, tetapi juga merupakan kewajiban setiap individu.

Dengan bijak menggunakan listrik, kita dapat menjaga lingkungan, menghemat biaya, dan memanfaatkan energi dengan optimal.***

Ditulis oleh: Aghnisa Nursantika (Peserta lomba menulis artikel Hari Listrik Nsional)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *