1.000 Pincuk Nasi & Bendera Raksasa Warnai Festival Gandon Kyai Korip di Klaten

KLATEN, KABAR-DESAKU.COM – Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, {rovinsi Jawa Tengah mendadak jadi pusat perhatian pada Selasa (20/5/2025).

Ribuan warga memadati jalanan untuk menyaksikan Festival Gandon Kyai Korip, sebuah gelar budaya spektakuler yang menyatukan tradisi, sejarah, dan semangat gotong royong lintas desa.

Acara ini digagas oleh Pemerintah Desa Kranggan dan dimeriahkan dengan kirab bendera merah putih sepanjang 1.000 meter yang mengular megah di tengah keramaian.

Tak hanya itu, warga dari empat desa juga menggelar kembul bujana dengan menyajikan 1.000 pincuk nasi bancakan, menciptakan suasana akrab dan penuh rasa syukur.

Baca juga: Menikmati Keindahan Gunung Ciung di Bogor: Wisata Alam Ramah Pemula

Festival ini melibatkan warga dari empat desa di wilayah Koripan, yakni Desa Kranggan dan Keprabon di Kecamatan Polanharjo, serta Desa Segaran dan Delanggu di Kecamatan Delanggu.

Mereka bersatu dalam semangat melestarikan warisan leluhur yang tak ternilai: keterampilan pandai besi.

Ketua Panitia Festival, Heru Haryanto, menjelaskan bahwa wilayah Koripan dikenal sejak lama sebagai sentra pandai besi tradisional, pengrajin alat-alat dari besi dan baja, mulai dari sabit hingga keris.

Festival ini tak hanya menjadi ajang pertunjukan seni dan budaya, tapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap profesi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

“Ini adalah wujud rasa syukur atas kejayaan produk pandai besi Koripan, serta upaya mengenalkan kembali profesi ini kepada generasi muda,” ujar Heru.

Acara ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, yang hadir langsung di lokasi.

Baca juga: Intip Keseruan Desa Janti Klaten Destinasi Wisata Air dan UMKM

Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap sinergi antardesa dalam mengangkat kearifan lokal menjadi peristiwa budaya yang luar biasa.

“Semangat warga dalam melestarikan budaya di Desa Kranggan sangat luar biasa. Saya lihat antar desa kini tak lagi terjebak ego sektoral. Ini contoh hebat bagaimana kolaborasi bisa menciptakan kekuatan budaya yang luar biasa,” ujar Benny.

Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Festival Gandon Kyai Korip bukan sekadar pesta rakyat, tapi juga pengingat akan jati diri dan kejayaan tradisi lokal yang harus terus dirawat dan diwariskan.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *