KABAR-DESAKU.COM – Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sektor yang menjadi unggulan adalah perikanan.
Dengan panjang garis pantai mencapai 99.000 kilometer dan perairan yang luas, tak heran jika Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penghasil ikan tangkap terbesar di dunia.
Potensi perikanan ini begitu besar, baik untuk perikanan air tawar maupun air laut, yang tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor.
Baca Juga: Selamat!, Jalan Usaha Tani Desa Bangun Rejo Lampung Selatan Segera Dibangun
Dalam artikel ini, akan diulas delapan daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil ikan terbanyak.
Simak bagaimana wilayah-wilayah sepesial ini menyumbangkan hasil tangkapan laut yang signifikan untuk negeri!
1. Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah dengan potensi perikanan yang luar biasa. Dikelilingi oleh laut, hasil tangkapan ikan di daerah ini bukan hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga untuk ekspor.
Salah satu jenis ikan yang paling diandalkan adalah tuna, yang per harinya bisa mencapai 11 ton. Perikanan di Sulawesi Selatan berkontribusi signifikan terhadap devisa negara, khususnya di sektor nonmigas.
2. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah juga tidak kalah penting dalam sektor perikanan Indonesia. Hasil tangkapannya mencapai 8,5 persen dari total kebutuhan ikan di Indonesia, meski baru memanfaatkan sekitar 54,88 persen potensinya.
Jenis ikan yang sering ditangkap di sini antara lain tuna, tongkol, cakalang, serta berbagai ikan pelagis kecil seperti teri dan kembung. Selain ikan, hasil laut lainnya seperti rajungan, udang windu, cumi-cumi, dan teripang juga melimpah.
3. Maluku Utara
Di Maluku Utara, laut memiliki peranan yang sangat penting. Dengan wilayah laut yang lebih luas dari daratan, masyarakat pesisir di sana mengandalkan ikan sebagai makanan pokok sehari-hari.
Potensi perikanan Maluku Utara sangat besar, terutama tuna, dengan kapasitas tangkapan yang diperkirakan bisa mencapai 1,7 juta ton per tahun. Sayangnya, pengelolaan potensi ini belum optimal, dengan pemanfaatan yang baru mencapai sekitar 20 persen.
4. Nusa Tenggara Timur (NTT)
NTT memiliki potensi perikanan yang cukup besar, dengan hasil tangkapan tahunan yang mencapai 388,7 ton. Namun, pengelolaannya masih rendah, baru sekitar 40 persen dari kapasitas.
Ikan pelagis seperti cakalang, tuna, dan kembung menjadi hasil utama dari perairan ini. Kondisi geografis NTT yang berbatasan dengan Laut Flores di utara dan Samudera Hindia di selatan memberikan keuntungan bagi sektor perikanannya.
5. Cilacap
Bergerak ke Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbanyak, baik untuk air tawar maupun air laut.
Lokasinya yang berbatasan dengan Samudera Hindia memberi Cilacap potensi tangkapan hingga 72 ribu ton per tahun.
Namun, hanya sekitar 20,78 persen yang telah dimanfaatkan. Ikan cakalang dan cumi-cumi menjadi hasil tangkapan andalan di wilayah ini.
6. Tegal
Masih di Jawa Tengah, Kota Tegal juga masuk dalam daftar daerah penghasil ikan terbesar. Pada tahun 2011, produksi ikan laut di Tegal mencapai 35.206,3 ton dengan nilai produksi sebesar Rp218 miliar.
Namun, produksi ikan di daerah ini cenderung fluktuatif sejak 2013, akibat cuaca buruk dan overfishing di Laut Jawa. Meski begitu, Tegal tetap menjadi salah satu penyumbang utama hasil perikanan nasional.
7. Lamongan
Berpindah ke Jawa Timur, Lamongan menjadi salah satu daerah dengan potensi perikanan terbesar. Pada tahun 2020, total produksi hasil tangkapan laut di daerah ini mencapai 76.692,96 ton dengan nilai produksi lebih dari Rp1,1 triliun.
Lamongan memiliki garis pantai sepanjang 47 km dan dilengkapi dengan lima Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang mendukung aktivitas perikanan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Penghargaan Wahana Tata Nugraha Diraih Pemerintah Kabupaten Banyumas
8. Banyuwangi
Banyuwangi, tepatnya di Muncar, juga dikenal sebagai daerah penghasil ikan terbesar di Indonesia.
Wilayah ini terletak di pertemuan antara Samudera Hindia dan Laut Jawa, sehingga menjadi lokasi yang ideal untuk perikanan. Setiap tahun, nelayan di Banyuwangi mampu menangkap hingga 20 ribu ton ikan, terutama ikan lemuru dan demersal. Pelabuhan perikanan di Muncar menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.
Dengan potensi perikanan yang melimpah, Indonesia seharusnya mampu menjadi pemimpin global di sektor ini.
Namun, optimalisasi pengelolaan sumber daya perikanan masih menjadi tantangan besar. Peningkatan teknologi penangkapan, kapasitas nelayan, dan pengelolaan berkelanjutan sangat diperlukan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir, tetapi juga berkontribusi besar pada ekonomi nasional.
Perikanan adalah masa depan Indonesia, dan dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa meraih potensi penuh dari kekayaan laut kita!***