KABAR-DESAKU.COM – Banjarnegara, 29 Mei 2025 – Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, kembali menunjukkan kiprahnya sebagai desa yang serius dalam membangun pendidikan keagamaan.
Hal ini tampak dari terselenggaranya kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru TPQ se-Desa Adipasir, yang berlangsung di TPQ Ruadatul Mujahidin, Dusun 4.
Acara ini digelar oleh Forum Silaturahmi TPQ Adipasir (Forsita), dan menjadi momen penting dalam pemberdayaan guru-guru TPQ.
Kegiatan yang dihadiri puluhan guru TPQ dari seluruh wilayah Desa Adipasir dipandang sebagai bentuk kesadaran kolektif bahwa guru TPQ tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun juga sebagai pendidik akhlak generasi masa depan.
Forum Silaturahmi TPQ Se Desa Adipasir (Forsita) yang dipimpin oleh Ahmad Nurfaiq Khariri atau yang lebih dikenal dengan Gus Hanif, menjadi wadah penyatu langkah antar-TPQ di Desa Adipasir agar lebih solid dan terarah.
Dalam sambutan pembuka yang disampaikan oleh Ustadz Ahsan selaku tuan rumah sekaligus pengelola TPQ Ruadatul Mujahidin, ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah mempersiapkan acara ini.
“Semoga kegiatan ini memberi manfaat besar, dan menjadi penyemangat bagi kita semua untuk terus memajukan pendidikan TPQ di desa ini,” ujarnya.
Kepala Desa Adipasir, Bapak Wahyono, yang turut hadir dalam kegiatan ini, juga memberikan apresiasi kepada seluruh guru TPQ yang hadir dan menyebut mereka sebagai penerus perjuangan para tokoh agama terdahulu.
“Guru TPQ adalah penerang jalan bagi anak-anak kita. Mereka harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar mampu membentuk generasi yang kuat dalam akidah dan akhlak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyono juga menekankan pentingnya perhatian terhadap masjid sebagai pusat kegiatan umat.
“Kalau TPQ sudah bagus, mari kita hidupkan juga masjid-masjid di desa Adipasir. Ramainya masjid menjadi indikator keberhasilan pendidikan keagamaan kita,” tambahnya.
Apresiasi juga datang dari Ali Muhasan, Ketua Badko LPQ Kecamatan Rakit. Ia menilai bahwa Desa Adipasir patut menjadi contoh dalam upaya pemberdayaan guru TPQ secara sistematis dan terstruktur.
“Adanya forum seperti Forsita yang aktif menggerakkan kegiatan pendidikan keagamaan, dan didukung oleh pemerintah desa, patut dicontoh oleh desa-desa lain di Kecamatan Rakit,” katanya.
Pengisi materi dalam acara ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Badko LPQ Kabupaten Banjarnegara, Pak Pono Suhayitno.
Pak Pono menyampaikan pentingnya legalitas lembaga TPQ melalui Izin Operasional (IJOP) serta penguatan kurikulum.
Baca Juga: Peluang Emas! 5 Ide Bisnis Modal Kecil yang Bisa Dimulai dari Rumah
“TPQ sebagai lembaga nonformal tetap harus terstandar. IJOP dan kurikulum menjadi hal mendasar agar TPQ dapat beradaptasi dengan tantangan zaman,” jelasnya.
Adanya Forsita di Desa Adipasir dan kolaborasi antar-TPQ menjadi lebih kuat, dan masa depan generasi Qurani semakin menjanjikan.***
Alhamdulillah. Semangat selalu semoga berkah dan menginspirasi bagi orang banyak