KABAR-DESAKU.COM – Suatu yang harus menjadi pondasi utama sebagai salah satu dasar untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah adalah Pemerintah Provinsi Sulteng ke depan mesti menerapkan prinsip good governance secara totalitas dan menyeluruh.
Dengan tata pemerintah yang baik dalam mengelola pemerintahan dan mengundang keterlibatan masyarakat, dipastikan keterkaitan dari segala yang menjadi harapan masyarakat, dapat ditampung dan direalisasikan melalui tahapan yang pasti.
Melalui konsep governmentality, yang dirumuskan sebagai memerintah adalah ketepatan menempatkan dan menyusun sesuatu sedemikian rupa yang mengarah kepada tujuan yang memuaskan.
Maka, rasionalitas bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sejatinya adalah penduduk. Hanya untuk kepentingan orang (penduduk) sebuah pemerintahan Sulteng diperlukan.
Pemerintah Sulawesi Tengah diciptakan untuk menjaga kelangsungan kehidupan penduduk, dan bukan sebaliknya.
Pemerintahan Sulawesi Tengah mendatang yang insya Allah dipimpin oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri akan semakin efisien, terbuka, terkontrol, dan rakyat bisa terlibat mengawasi akan lahir pemerintah yang bertata kelola baik.
Baca juga: Jelang Lomba Bertutur Tingkat Nasional, Sejumlah Persiapan Dilakukan Kepala Disarpus Banjarnegara
Semua itu, akan menjadikan masyarakat mendapat kepuasan: dilayani dan mendapat kesempatan ambil bagian dalam pembangunan.
Harus ada acuan peraturan resmi dari Pemerintahan Sulawesi Tengah di era kepemimpinan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri mendatang dalam melakukan gerakan, yang sebenarnya masyarakat mempunyai dasar untuk membangun kekuatan bersama demi kesejahteraan bersama.
Demikian juga, pemerintah yang baik yang menekankan arah akan mempunyai kesempatan menjadikan rakyat lebih makmur dan sejahtera.
Artinya, pemerintahan Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri mendatang harus siap menerapkan prinsip pelayanan kepada masyarakat untuk membangun ekonomi masyarakat yang kuat.
Sebaliknya, kalau masyarakat siap berorganisasi, siap bermusyawarah maka kesempatan akan terbuka lebar untuk membangun dan memandirikan daerah dan dirinya.
Maka bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali, berharap agar kontestasi pemilihan kepala daerah menjadi “gelanggang” adu gagasan.
Baca Juga: Bahaya Membandingkan Hidup dengan Orang Lain, Gus Baha: Begini Cara Menghindarinya!
Sebagai bakal calon gubernur yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri, Ahmad Ali ingin proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat melahirkan pemimpin yang gagasannya bisa mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah.
Untuk itu, ia bersama Abdul Karim Aljufri ingin memenangkan kontestasi berdasarkan pilihan masyarakat karena gagasan yang ditawarkan.
Ahmad mengatakan bahwa target utama adalah memenangkan suara rakyat, sebab secara team tidak bisa memprediksi (berapa persen suara), tapi kami akan bekerja sungguh-sungguh untuk menawarkan gagasan yang akan kami bawa kepada masyarakat
Maka harapan utama Ahmad Ali adalah dengan masyarakat menerima gagasannya bisa jadi dan jawaban masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.
Dengan terpilih sebagai gubernur Sulteng periode 2024-2029 mendatang, Ahmad Ali ingin konsen pada beberapa sektor untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat, antara lain ingin membangun infrastfuktur jalan di kantong-kantong produksi pertanian, jaminan pertanian, fasilitas pendidikan, jaminan layanan kesehatan dan lapangan kerja.
Selain itu, Ahmad Ali kembali mengajak seluruh pihak agar berkomitmen ikut menjaga kelancaran proses pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Perbedaan tidak menjadi alasan untuk kita saling mencaci maki antara satu dengan yang lain dan memfitnah antara satu dengan yang lain.
Ahmad Ali bahkan mengingatkan seluruh simpatisannya untuk tidak menyerang lawan politik secara personal.
Ahmad Ali juga tidak ingin ada simpatisan Beramal (Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljifri) yang tidak mengindahkan imbauan itu. Pemilu damai hendak jadi komitmen bersama seluruh paslon, seluruh pelaksana dan masyarakat.***
BERSAMBUNG
Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)