Bazar Murah 2025 Pemkot Bandung Dorong UMKM Tumbuh dan Jaga Stabilitas Harga

BANDUNG, KABAR-DESAKU.COM – Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD terus memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penopang ekonomi warga.

Komitmen itu terlihat dalam gelaran Bazar Murah 2025 yang berlangsung di Taman RW 09 Nilem, Kecamatan Lengkong.

Melansir laman resmi Pemkot Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa bazar murah yang digelar di 30 kecamatan bukan sekadar menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, tetapi juga menjadi ruang bagi UMKM untuk berkembang.

“Soal rasa, UMKM Kota Bandung sudah tidak diragukan. Saya pernah bertemu orang Jakarta yang rela datang ke Bandung hanya untuk makan cireng. Harga cirengnya mungkin tidak sampai Rp15 ribu, tapi ongkos perjalanannya lebih mahal. Itu bukti kuliner Bandung sangat diminati,” ujarnya.

Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria

Menurut Erwin, kegiatan bazar murah juga menjadi langkah konkret untuk mengendalikan inflasi dan memberi ketenangan masyarakat agar terhindar dari panic buying.

“Alhamdulillah, ini adalah ikhtiar kita menjaga inflasi, menyediakan pangan, sekaligus mendukung UMKM Bandung yang sudah terbukti berkualitas,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan, Pemkot Bandung tengah menyiapkan program UMKM 130 Kecamatan sebagai wadah inkubasi bisnis. Program ini akan dimulai di tiga kecamatan dengan target menekan angka pengangguran dari 7,4 persen menjadi 6,4 persen.

“Peserta UMKM akan didampingi dengan literasi keuangan, digital marketing, ekonomi kreatif, hingga dukungan permodalan,” jelasnya.

Baca juga: Kota Kreatif Banget! Bandung Nyuanki 2025 Jadi Surga Jajan & Kolaborasi Ekonomi

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mengapresiasi langkah pemerintah kota yang meningkatkan frekuensi bazar murah dari dua kali menjadi empat kali setahun.

“Harga beras, telur, hingga daging jauh lebih murah. Manfaatnya jelas, menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan meringankan pengeluaran warga,” katanya.

Asep juga menekankan pentingnya pendataan potensi UMKM di tiap wilayah serta memastikan pelibatan mereka dalam setiap bazar murah.

“Banyak warga yang kini beralih ke sektor nonformal, termasuk UMKM. Mereka rawan fluktuasi, maka pemerintah kota harus hadir melalui pembinaan, pendampingan, dan inkubasi bisnis,” tambahnya.

Baca juga: Siap-Siap! Bulan Belanja di Bandung Hadir dengan Diskon Dahsyat dan Acara Menarik

Sedangkan Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menegaskan bahwa Pasar Murah merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, ritel, distributor, hingga pelaku usaha.

“Di Bandung tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Pasar Murah ini kami hadirkan untuk memberikan harga terjangkau sekaligus membantu pelaku usaha,” jelasnya.

Gelaran Pasar Murah 2025 di Taman RW 09 Nilem pun disambut antusias warga. Mereka berbelanja seperlunya, tanda bahwa masyarakat percaya akan kesiapan Kota Bandung dalam menyediakan kebutuhan pokok sekaligus mengangkat potensi UMKM lokal.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *