KABAR-DESAKU.COM – Belajar adalah sebuah perjalanan yang tidak mengenal batas usia.
Proses belajar tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanak atau pendidikan formal di sekolah.
Seiring bertambahnya usia, kita justru dihadapkan pada berbagai pelajaran hidup yang tidak pernah diajarkan di ruang kelas.
Gus Baha, seorang ulama yang dikenal dengan kebijaksanaannya, menyampaikan sebuah kutipan yang sangat relevan dengan perjalanan hidup ini.
“Ada banyak hal baru kita pelajari ketika bertambah usia, salah satunya menyediakan ruang ikhlas di setiap harapan.” Gus Baha
Kutipan ini menyiratkan pesan mendalam bahwa belajar bukan sekadar mengumpulkan pengetahuan.
Ada pelajaran hidup yang hanya bisa kita pahami seiring berjalannya waktu, saat kita mulai menyadari bahwa tidak semua harapan akan tercapai dengan mudah.
Mungkin ada keinginan dan cita-cita yang harus kita relakan, namun dari proses itulah kita belajar untuk menyediakan ruang ikhlas dalam hati.
Setiap manusia pasti memiliki harapan, baik itu terkait karier, keluarga, ataupun kehidupan pribadi.
Namun, realitasnya sering kali tidak berjalan sesuai rencana. Di sinilah pentingnya ruang ikhlas.
Baca Juga: Datangi Bazar Buku di Halaman Perpusda Banjarnegara, Begini Pesan Founder Rumah Baca Purnama
Ruang ikhlas bukan berarti kita pasrah tanpa usaha, tetapi lebih kepada kesiapan mental untuk menerima apapun hasilnya dengan hati lapang.
Gus Baha mengajarkan bahwa menyediakan ruang ikhlas dalam setiap harapan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan.
Kekuatan untuk menerima, memahami, dan melanjutkan perjalanan hidup dengan tetap teguh meski harapan hanyalah harapan yang tidak selalu terwujud.
Dengan hati lapang dan ikhlas, kita belajar untuk tidak terlalu bergantung pada hasil akhir, tetapi menikmati prosesnya.
Ketika kita bertambah usia, kehidupan menawarkan pelajaran yang lebih kompleks.
Pada masa muda, mungkin kita lebih fokus pada pencapaian material dan kesuksesan yang terlihat dari luar.
Namun, seiring berjalannya waktu, kita mulai menyadari bahwa ada pelajaran penting yang hanya bisa dipahami dengan hati yang ikhlas dan pikiran yang terbuka.
Misalnya, dalam kehidupan keluarga, kita belajar tentang kesabaran dan pengorbanan. Dalam karier, kita belajar tentang tanggung jawab dan integritas.
Pada setiap tahap ini, penting untuk mengingat bahwa belajar tidak selalu tentang mencapai sesuatu yang baru, tetapi juga tentang memahami diri sendiri dan dunia di sekitar kita dengan lebih baik.
Kita semua pernah mungkin pernah merasakan kekecewaan ketika harapan tidak tercapai.
Namun, Gus Baha mengingatkan kita bahwa dalam kekecewaan, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Ketika kita ikhlas menerima bahwa tidak semua hal bisa kita kendalikan, kita justru menjadi lebih kuat dan bijaksana.
Baca Juga: Electrizem Wajib Download Aplikasi PLN Mobile! Solusi Layanan Listrik Cepat dan Mudah
Ikhlas juga membantu kita untuk tidak terjebak dalam perasaan negatif. Dengan ikhlas, kita bisa melihat sisi positif dari setiap kejadian, mengambil hikmah, dan melangkah maju dengan hati yang lebih ringan.
Ikhlas adalah salah satu bentuk pembelajaran yang paling berharga yang bisa kita peroleh seiring bertambahnya usia.
Belajar tidak pernah berhenti. Setiap pengalaman, baik itu manis maupun pahit, adalah bagian dari proses pembelajaran kita sebagai manusia.
Dalam pandangan Gus Baha, belajar adalah kewajiban setiap orang, bukan hanya anak-anak. Kita semua, di usia berapapun, harus terus membuka diri untuk belajar dari kehidupan.
Belajar bukan hanya tentang menambah pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana kita memaknai setiap pengalaman dan bagaimana kita tumbuh sebagai individu yang lebih baik.
Dengan menyediakan ruang ikhlas di setiap harapan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai dan bijaksana, meskipun jalan yang kita tempuh tidak selalu mulus.
Dari kutipan indah Gus Baha, belajar merupakan kewajiban yang harus dijalani seumur hidup.
Seiring bertambahnya usia, kita belajar untuk menyediakan ruang ikhlas dalam setiap harapan.
Belajar bukan hanya tentang menerima kenyataan, tetapi juga tentang memahami bahwa setiap pengalaman, baik maupun buruk, adalah bagian dari proses pembelajaran yang akan membuat kita lebih bijaksana.
Baca Juga: Dahsyat! Institut Telkom Purwokerto Dukung Batik Gumelem Banjarnegara Go Digital
Oleh karena itu, mari kita terus belajar, membuka hati, dan menyediakan ruang ikhlas dalam setiap harapan.
Dengan begitu, kita akan mampu menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan penuh kebijaksanaan, apapun yang terjadi di masa depan.**