KABAR-DESAKU.COM – Berdasarkan hasil survey dari 3 lembaga survey yakni Charta Politika, Saiful Mujani, dan Burhanudin Muhtadi yang menyatakan dominasi dukungan gen Z dan millenial di Sulawesi Tengah untuk pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Dari hasil survey 3 lembaga itu, generasi Z dan millenial mendominasi pilihannya kepada Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Dengan latar belakang tersebut, tentunya bagi pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri tidak boleh lengah dan tetap waspada sembari menata, memupuk serta merawat keberpihakan mayoritas Gen-Z dan millenial terhadap pilihannya.
Tentunya Pilkada Gubernur di Sulawesi Tengah tahun ini semakin menarik karena bertambahnya peserta pemilih dari kelompok usia pemilih muda, yaitu generasi Z dan milenial.
Generasi Z dan milenial dikenal sebagai kaum muda yang tumbuh bersama teknologi.
Baca juga: Tanam 4 Jenis Sayuran Ini, Pengangguran Auto Berpenghasilan, Pemuda Desa Wajib Mencoba
Pilkada Gubernur Sulawesi Tengah 2024 menjadi ajang menunjukkan peran mereka yang semakin berpengaruh, menggugah antusiasme, dan menyuarakan isu-isu politik.
Partisipasi mereka dapat memengaruhi arah kebijakan dan isu-isu yang diangkat dalam masyarakat di Sulteng.
Hal ini tentunya sangat memberi pengaruh besar pada hasil dari pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Dominasi pemilih di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa sekitar 50℅ Gen Z dan milenial memiliki potensi untuk membentuk perubahan dan memberikan kontribusi positif dalam pengambilan keputusan.
Sebab pengamatan di lapangan, banyak dari gen Z dan milenial yang menganggap bahwa Pilkada hanya bertujuan untuk kepentingan beberapa golongan.
Baca juga: Dahsyat! Ini Dia Manfaat Air Rebusan Daun Kelor untuk Kesehatan
Keputusan untuk golput atau menggunakan hak pilih sebenarnya merupakan hak pribadi setiap individu.
Namun sebagai warga negara, gen Z dan milenial yang sudah cukup umur memiliki kewajiban untuk menyukseskan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2024 dengan menggunakan hak pilihnya.
Mungkin saja memang sebagian dari gen Z dan milenial melihat golput sebagai cara untuk mengekspresikan ketidakpuasannya dari sistem politik di negara ini khususnya di Sulawesi Tengah.
Sementara yang lain, mungkin menganggap golput sendiri merupakan tindakan yang kurang bertanggung jawab.
Jadi, beberapa merasa bahwa partisipasi dalam proses politik lebih efektif dan memberi dampak daripada golput untuk membawa perubahan yang diinginkan untuk memberikan kontribusi positif bagi perubahan untuk harapan baru Sulawesi Tengah baru menuju lebih baik dan sejahtera.
Baca juga: Ahmad Ali Tekankan Perbedaan Pilihan Tidak Menjadi Alasan Pembenar Melakukan Penistaan
Dengan situasi bahwa gen Z dan milenial dinilai memiliki kecenderungan untuk enggan terlibat atau bahkan apatis.
Namun dengan adanya akses kemudahan dalam ruang digital melalui tren, politik dinilai berhasil masuk dan memengaruhi opini publik kedua generasi lewat ruang digital, termasuk dunia politik, kebijakan, bahkan pilkada.
Akibat dari kemudahan tersebut, terdapat berbagai reaksi baik positif maupun negatif dari gen Z dan milenial.
Sebagian dari mereka mungkin memilih untuk tidak ikut serta dalam pemilu sebagai bentuk protes atau ketidakpercayaan terhadap sistem politik.
Mereka mungkin merasa bahwa suara mereka tidak akan membuat perubahan yang signifikan atau bahwa kandidat yang tersedia tidak memenuhi harapan mereka.
Baca juga: Berkunjung Ke Lamongan, 3 Desa Ini Jangan Lupa Dikunjungi
Apalagi dengan situasi gen Z dan milenial menggunakan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan pandangan politik mereka.
Platform media sosial digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap kandidat, partai politik, hingga geliat politik yang terjadi di Sulawesi Tengah saat ini.
Lihat saja seperti banyak yang kita jumpai di media sosial, terdapat gen Z dan milenial yang menggunakan humor, meme, dan satire politik sebagai cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap politik.
Tak sepenuhnya gen Z dan milenial memiliki reaksi negatif terhadap situasi politik di Sulawesi Tengah saat ini.
Pasalnya, banyak dari mereka yang mulai aware dengan politik. Hal tersebut terjadi karena proses kampanye dari masing-masing paslon menggunakan cara yang lebih modern dan mengikuti tren untuk dapat menggaet atensi mereka.
Maka saat Ahmad Ali & Abdul Karim Aljufri sebagai paslon Gubernur dan Wakil Gubernur tampak membawa tren dunia digital ke dunia nyata seperti baliho paslon bergambar Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri dengan jargon kekinian, dan video iklan pendukung untuk menarik perhatian.
Dikenal dengan kecenderungan apatis, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024 tetap menjadi tolok ukur kepercayaan untuk Indonesia di masa mendatang.
Banyak cara yang telah dilakukan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah untuk menarik perhatian gen Z dan milenial yang tampaknya tidak sia-sia dalam dunia maya maupun nyata.
Sebagian dari mereka mampu beropini secara luas melalui dunia digital dan dunia nyata untuk menentukan paslon yang mereka anggap sesuai.
Baca juga: Tak Ragu Fasilitasi Talenta Seniman Sulteng, Ahmad Ali Bertekad Bangun Ruang Kesenian (Jilid 29)
Dengan hal ini, diharapkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah kali ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat luas termasuk gen Z dan milenial untuk menentukan nasib Sulawesi Tengah di masa mendatang.
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah periode 2024-2029 menjadi penentu nasib 5 tahun ke depan dan Sulteng di masa mendatang.
Dengan memiliki Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sebagai pemimpin Sulteng, adalah pilihan dan mereka berdua memahami serta bertindak dalam nasib masyarakat Sulawesi Tengah, sangat diperlukan.
Berbuat jujur serta adil dalam penanganan pemerintahan Sulawesi Tengah.
Tidak kuno dalam pengembangan Sulteng dalam perkembangan zaman, menjadi keniscayaan bagi Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Harapan ini tidak terlepas dalam kepercayaan gen Z dan milenial di Sulawesi Tengah pada tangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Dengan harapan baru membawa perubahan untuk Sulawesi Tengah baru, mampu bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri membawa Sulawesi Tengah ke Indonesia Emas 2024.***
BERSAMBUNG
Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)