BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Listrik adalah kebutuhan vital bagi seluruh manusia. Energi listrik menjadi kebutuhan yang mahal bagi keberlangsungan kehidupan manusia terutama diera digital.
Hampir semua kegiatan membutuhkan energi listrik. Kehidupan manusia menjadi lebih berat tanpa adanya energi listrik.
Contohnya jika kita mengerjakan tugas di kantor, tugas di sekolah, tugas di rumah
sakit, bekerja di bidang pertanian, peternakan, bahkan melakukan aktifitas di rumah tanpa listrik semua menjadi kalang kabut.
Semua orang di seluruh dunia tidak dapat beraktifitas dengan maksimal tanpa energi listrik.
Energi listrik membantu pekerjaan manusia menjadi lebih ringan.
Tetapi, meskipun konsumsi energi listrik begitu besar, sayangnya sumber energi listrik adalah sumber daya yang tidak dapat di perbaharui.
Oleh karena itu diperlukan usaha yang serius dari berbagai pihak bukan hanya satu dua orang atau kelompok tetapi seluruh lapisan masyarakat diseluruh dunia harus mengupayakan dengan serius.
Baca juga: Dunia Ini Hanya Sementara Kawan! Gus Baha: Koyo Mung Mampir Ngombe
Pertanyannya, adalah bagaimana caranya untuk melakukan penghematan listrik supaya keberadaan dari energi listrik berumur panjang dan manfaatnya dapat kita rasakan lebih lama.
Pemanfaatan energi listrik perlu kita hemat sehingga manusia diseluruh dunia dapat menggunakan dan merasakan manfaat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sering kita menyepelekan dan mengabaikan, menganggap remeh langkah kecil yang kita anggap tidak akan membawa perubahan besar.
Sejatinya, jika kita lakukan bersama- sama tentu akan membawa perubahan yang besar bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu penting sekali dari birokrasi dan semua kelompok yang peduli dengan lingkungan dapat melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat
untuk melakukan penghematan listrik, sehingga masyarakat dapat mengetahui terkait dengan program dunia yaitu Earth Hour (satu jam mematikan lampu).
Dilansir dari Wikipedia, Our Hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan World Wide Found Nature (WWF), pada sabtu terakhir bulan Maret pada setiap tahun dengan mematikan lampu selama satu jam yang dilakukan pada pukul 20.30-21.30.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Gangguan Suasana Hati yang Paling Umum Terjadi
Gerakan ini pertama kali dicetuskan oleh Leo Barnet dan dilakukan pertama kali pada tahun 2007 di Sidney.
Gerakan ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain termasuk Indonesia.
Gerakan ini menjadi sebuah wadah untuk mempersatukan seluruh pihak baik pemerintah, orang yang memiliki pekerjaan di kantor, bekerja sebagai pembisnis atau sebagai masyarakat umum.
Bersama-sama dengan kesadaran akan pentingnya menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang berdampak kurang baik bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup di seluruh dunia.
1 jam mematikan lampu merupakan satu langkah sederhana dan ringan dilakukan
namun, memiliki dampak yang besar bagi keberlangsungan hidup seluruh makhluk di bumi.
Baca juga: Urgensi Penggunaan Energi Secara Bijak untuk Masa Depan
Gerakan ini tentu harus di sosialisasikan terutama oleh pihak pihak yang memiliki kekuasaan sehingga masyarakat mendapat edukasi terkait dengan penghematan listrik.
Ada beberapa alasan mengapa harus melakukan hemat listrik yaitu: hemat pengeluaran, kelestarian lingkungan, ketersediaan energi, ketahanan energi, kesadaran dan pendididikan.***
Ditulis oleh: Endang Setyowati
TBM Rumah Dua Cahaya Majatengah Kecamatan Kalibening Banjarnegara
