MATARAM, KABAR-DESAKU.COM – Festival Kota Toea Ampenan 2025 sukses digelar selama dua hari, 26–27 Juli, di kawasan bersejarah Eks Pelabuhan Ampenan.
Mengangkat tema “Ampenan Jaman Laeq” (Ampenan di Masa Lampau), festival ini menghadirkan beragam kegiatan edukatif dan hiburan yang menggali kembali nilai sejarah serta kekayaan budaya Kota Tua Ampenan.
Melansir lamnan resmi Pemkot Mataram, Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, dalam sambutan di malam puncak, menyampaikan bahwa Ampenan bukan sekadar kawasan tua, melainkan simbol penting dari sejarah dan ilmu pengetahuan.
Ia menyoroti bahwa pada abad ke-19, ilmuwan dunia Alfred Russel Wallace pernah menjejakkan kaki di Ampenan dan melakukan pengamatan yang melahirkan teori Wallace Line, garis imajiner yang memisahkan fauna Asia dan Australia.
“Kota Tua Ampenan ini adalah kota ilmu pengetahuan. Wallace datang dan mengamati alam di sini. Temuannya menjadi bagian penting dari sejarah sains dunia,” ujarnya.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa nama “Ampenan” diyakini berasal dari kata “Ampunan”, yang mencerminkan harapan agar kota ini selalu dipenuhi berkah dan pengampunan dari Allah SWT, sebagaimana kata “Lebaran” yang berasal dari “Leburan” simbol pelepasan dosa setelah Ramadan.
Festival ini juga merupakan bagian dari rangkaian Road to HUT ke-32 Kota Mataram yang jatuh pada 31 Agustus 2025. Dalam pesannya, Wakil Wali Kota mengajak seluruh warga untuk terus berkolaborasi membangun kota demi kesejahteraan bersama.
“Kita terus berupaya menjadikan Ampenan, khususnya kawasan pantai, sebagai ruang publik yang nyaman, bersih, dan menyenangkan bagi warga dan wisatawan,” tambahnya.
Acara puncak ditutup dengan pantun dalam Bahasa Sasak, penuh semangat pembangunan dan kebersamaan:
Lalo nambah lek tanah haji
Pancing pegat lek ampenan
Meski lelah awak kaji
Tetap semangat untuk pembangunan
Baca juga: FORNAS VIII 2025 Resmi Digelar di Mataram: Paduan Olahraga, Budaya, dan Ekonomi Kreatif NTB
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, menjelaskan bahwa festival ini juga sekaligus menyemarakkan ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang resmi dibuka pada 26 Juli 2025.
Beragam lomba digelar untuk menyemarakkan acara, antara lain:
- Lomba perkusi yang didukung Bank NTB Syariah
- Lomba kebersihan dan kepatuhan pedagang
- Lomba kostum tempo dulu
- Kuis sejarah Kota Tua Ampenan
- Teatrikal kisah Alfred Russel Wallace
Tak hanya menjadi ajang hiburan, Festival Kota Toea Ampenan juga berhasil mendongkrak ekonomi lokal dan memperkuat rasa cinta terhadap sejarah kota.
Pelibatan pelaku UMKM serta hotel dan peserta FORNAS menambah semarak dan dampak positif bagi masyarakat.
“Event ini tidak hanya menghibur, tapi juga meningkatkan pendapatan pedagang lokal serta menghidupkan kembali denyut ekonomi di kawasan Ampenan,” pungkas Cahya Samudra.***

























