KABAR-DESAKU.COM – Memasuki bulan Muharram dalam kalender Hijriyah.
Ada pesan dan hikmah yang dapat diambil dari bulan Muharram yang penuh keberkahan.
Dalam kaitannya dengan bulan Muharram ini, berikut penjelasan hikmah dan keutamaannya yang ditulis oleh Maulana Maududi Ketua DPP Central Analisis Strategis (CAS) dan Koordinasi Departemen Agama MN KAHMI Periode 2022 – 2027, berikut di bawah ini.
Baca juga: Menelisik Ide dan Pemikiran Prof Dr Paiman Rahardjo Wakil Menteri PDTT RI
Hikmah Bulan Muharram
Dengan merenungkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta keistimewaan bulan Muharram.
Selayaknya kita mengambil ibrah, pelajaran dan hikmah untuk bekal kita menapaki Tahun Baru 1446 Hijriyah.
Pergantian tahun ini harus menjadi tonggak baru untuk melakukan untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi diri terhadap perjalanan hidup selama ini agar kedepannya menjadi lebih baik.
Baca juga: Tips Diet Sehat dari Desa: Cara Mudah Capai Berat Badan Ideal
Hal ini sesuai dengan hadits:
مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون
Artinya : “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka)” (HR. al-Hakim).
Hadits lain yang senantiasa menjadi pengingat kita agar selalu waspada dan mawas diri adalah hadits berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Artinya: “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu.” (Imam Hakim)
Baca juga: Air Terjun Curup Maung: Destinasi Alam yang Menakjubkan di Desa Rinduhati, Lahat, Sumatra Selatan
Muharam merupakan bulan yang dimaknai oleh umat muslim sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah.
Bulan pertama pada kalender Hijriyah ini menjadi salah satu bulan mulia selain bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Hal ini, dikarenakan bulan Muharam berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah pada 622 Masehi, yang menjadi awal mula ditetapkannya 1 Muharam.
Kemuliaan bulan Muharam tercantum dalam Al-Quran Surat At-Taubah, ayat 36 yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Janganlah kamu menganiaya dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa,” (QS. At-Taubah :36).
Baca juga: Gigi Ngilu Saat Nikmati Dinginnya Suasana Desa, Ini Dia Solusinya Nomer 5 dan 6 Jarang Dilakukan
Bulan Muharam menjadi bulan yang penuh keistimewaan dan mukjizat bagi umat Islam yang memohon ampun kepada Allah SWT.
Terdapat beberapa keutamaan bulan Muharam, sebagai berikut:
Menghapus dosa setahun lalu dengan puasa Asyura
Puasa sunnah di bulan Muharam sangat dianjurkan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW. bersabda,
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharam dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam,” (HR Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan mulia ini, terutama pada hari ke-10 yang disebut dengan puasa Asyura.
Puasa di hari Asyura dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah r.a.:
Rasulullah SAW. pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab, “Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat,” (H.R. Muslim).
Selain puasa 10 Muharam, umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 Muharam (puasa tasu’a) dan 11 Muharam.
Inilah yang membedakan umat Islam dengan umat Yahudi, yang mana mereka hanya berpuasa di hari Asyura.
Baca juga: Di Desa Kalian Banyak Buah Sirsak?, Ini Dia Manfaatnya Bagi Kesehatan
Dilapangkannya rezeki bagi yang menafkahi keluarga
Selain melaksanakan puasa Asyura, amalan sunnah yang dapat dilakukan oleh kaum muslimin pada tanggal 10 Muharam ialah menafkahi atau menambah uang belanja untuk keluarga.
Amalan kebaikan tersebut merupakan salah satu ajaran Nabi.
Momentum ini dapat dimanfaatkan bagi para kaum muslimin yang memberi kelapangan untuk keluarganya di hari Asyura, maka insyaallah rezekinya akan dilapangkan oleh Allah.
Di samping itu, umat Islam juga dianjurkan untuk bersilaturahmi, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, bersedekah, memotong kuku, memakai celak dan melakukan berbagai amalan baik lainnya di tanggal 10 Muharam.
Bulan terjadinya peristiwa-peristiwa agung
Bulan Muharram dianggap mulia terutama pada hari Asyura dikarenakan banyak peristiwa agung bagi para nabi yang terjadi pada bulan tersebut.
Beberapa di antaranya ialah:
- Diterimanya taubat Nabi Adam as setelah sebelumnya dikeluarkan dari surga
- Diselamatkannya Nabi Nuh as dan kaumnya dari kapal setelah banjir bandang
- Diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari Raja Namrud yang membakar tubuhnya
- Dibelahnya laut merah untuk Nabi Musa as dan Bani Israil, serta ditenggelamkannya raja Fir’aun dalam lautan
- Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan nun (ikan paus yang sangat besar)
- Disembuhkannya Nabi Ayyub as atas penyakitnya yang menjijikan
- Diampuninya Nabi Muhammad SAW dari kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang.
Baca juga: Warga Desa Wajib Paham, Ini Manfaat Daun Kemangi Bagi Kesehatan
Harapan kita semua adalah, dengan momentum pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H bertepatan dengan 7 Juli 2024 M, sebagai hamba yang tunduk dan patuh atas segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya, menjadi suatu sugesti kita dalam meningkatkan ketaqwaan kita kepada Zat Allah Yang Maha Suci.
Dengan memperbaiki segala kekurangan dan kelemahan yang ada pada diri kita semua, juga kita bersama senantiasa memupuk kepedulian untuk tetap saling asah, asih dan asuh berbagi spirit kebahagiaan lahir batin pada jalan yang diridhai Allah.
Ilahi anta maqsudi wa ridhaka mathlubi (Yaa Allah, hanya Engkau yang aku maksud dan ridha-Mu semata yang aku pinta).***
Barakallah yaa Rabb.
Jakarta, 5 Juli 2024
Penulis adalah Ketua Umum DPP CENTRAL ANALISA STRATEGIS (CAS) & KOORDINATOR DEPARTEMEN AGAMA MN KAHMI 2022-2027
One thought on “Hikmah, Keutamaan Bulan Muharram dan Anjuran Mengusap Kepala Anak Yatim”