Banjarnegara, KABAR-DESAKU.COM – Setelah melalui berbagai tahapan penilaian, akhirnya apa yang dilakukan oleh warga Desa Kalitengah Kecamatan Purwanegara ini membuahkan hasil.
Dia adalah Sugeng Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara yang bertugas di KUA Kecamatan Purwanegara.
Berkat kerjakeras dan keuletannya Sugeng berhasil melampaui serangkaian penilaian pada ajang bergengsi Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2024.
Ia masuk nominasi 10 besar di Tingkat Nasional pada katagori Pelestarian Lingkungan.
Baca juga: Dampak Positif UU Desa, Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pemerataan Pembangunan
Penilaian didasarkan pada kesungguhannya dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
Selain itu juga fokus dalam mengajak dan merubah karakter masyarakat untuk peduli kepada kelestarian lingkungan hutan di sekitar mereka.
Saat dihubungi Sugeng menjelaskan bahwa sebelumnya, kerusakan lingkungan lahan hutan di selatan Kabupaten Banjarnegara khususnya di Kecamatan Purwanegara berdampak sangat buruk.
“Lingkungan hutan wilayah selatan Kabupaten Banjarnegara khususnya di Kecamatan Purwanegara mengalami kerusakan yang berdampak sangat buruk,” ucap Sugeng saat ditemui di tempat kerjanya, Jum’at (28/6/2024).
Baca juga: 3 Mahasiswa UNDIP Semarang Raih Penghargaan Internasional, Berkat Inovasinya Dibidang Ini
“Bencana kekeringan menjadi rutinitas setiap tahun, menipisnya lapisan tanah di area lahan hutan, sedimentasi berlebihan di muara sungai, punahnya biota hutan, sawah tidak mendapat pasokan air dan udara semakin panas. Semua disebabkan adanya pengolahan tanah di lahan hutan untuk tanaman palawija setiap menjelang musim tanam yang berlangsung sejak tahun 1990-an,” sambung Sugeng.
Berpijak dari hal tersebut yang menggerakkan Sugeng tergugah dan bergabung di Lembaga Msayarakat Desa Hutan (LMDH) pada tahun 2008.
Upayanya bersama LMDH kurang berhasil dalam mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya.
Hal tersebut dikatakan Sugeng karena pada saat itu belum mampu menjangkau seluruh komponen masyarakat dan stakeholder.
Baca juga: Bertani: Kebanggaan dan Masa Depan Pemuda Desa yang Harus Dibanggakan
Semenjak menjadi Penyuluh Agama Islam pada tahun 2013, dengan posisinya Sugeng memanfaatkan peran strategisnya sebagai untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada.
Menurut Sugeng, dia kerap menyisipkan pesan moral dalam pelestarian alam termasuk hutan.
“Disetiap ada kesempatan saya selalu menyelipkan pesan moral bahwa melestarikan alam termasuk hutan adalah perbuatan mulia dan bernilai ibadah,” ujarnya.
“Namun merusak kelestarian alam termasuk hutan adalah perbuatan keji yang dimurkai oleh Allah SWT. Rusaknya lahan hutan juga yang menyebabkan kita semua susah mendapatkan air bersih,” sambung Sugeng.
Baca juga: Cara Menikmati Hidup di Desa Ya Sederhana dan Nikmati Apa Adanya, Gus Baha: Jangan Suka Memaksa
Dengan Gerakan Penyuluh Agama Sadar Lestari (GAMASARI), Sugeng dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan serta berkomunikasi secara inten terhadap seluruh komponen masyarakat dan stakeholder.
Melalui gerakan tersebut kemudian menyatu dalam satu wadah komunitas Masyarakat Sadar Lestari (Masari).
MASARI terdiri dari unsur Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, LMDH, Perhutani, Babinkantibmas, Babinsa, Pemerintah Desa, Karang Taruna, Destana, PKK dan lain lain.
Program dan aksi yang dilakukan MASARI adalah komitmen mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya dengan Gerakan menanam 55.000 pohon di tahun 2015 dan terus merawatnya secara terus menerus.
Baca juga: 2 Penyuluh Agama Kemenag Banjarnegara Masuk Nominator 10 Besar PAI Award 2024 Wakili Jawa Tengah
Alhasil setelah berbagai upaya dan aksi yang dilakukan Sugeng bersama MASARI, saat ini telah membuahkan hasil.
Hutan negara 121 hektar kembali menghijau, beberapa mata air kembali muncul, udara semakin sejuk, sawah kembali mendapat pasokan air, dan penghasilan masyarakat sekitar hutan tetap mereka dapatkan.
Semoga apa yang dilakukan Sugeng ini ini dapat menginspirasi bagi masyarakat, agar semakin sadar untuk melestarikan lahan dan hutan di sekitar mereka.***


























2 thoughts on “Inspiratif!, Meski Tinggal Di Desa Penyuluh Agama Islam Asal Banjarnegara Ini Mampu Tembus Ibu Kota”