K.H. Ahmad Bahaudin Nursalim (Gus Baha)

Jangan Bentak Anak di Masjid! Kata-Kata Gus Baha Ini Bikin Orang Tua Mikir Ulang

KABAR-DESAKU.COM –  Masjid seharusnya menjadi tempat yang ramah bagi semua, termasuk anak-anak. Namun, tidak jarang ada orang yang merasa risih ketika anak-anak bermain atau sedikit berisik di dalam masjid. Padahal, dalam Islam, anak-anak justru diberi kebebasan untuk berada di masjid.

Bahkan di zaman Rasulullah SAW, mereka dibiarkan bermain tanpa dimarahi. Hal ini dijelaskan oleh Gus Baha dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube @MuharulizChannel.

Baca Juga: Penderita Diabetes? Coba Menu Berbuka Puasa Ini agar Gula Darah Tetap Stabil!

Jangan Salah Paham, Nakal Bukan Berarti Dosa

Menurut Gus Baha, dalam budaya Jawa, kata “nakal” tidak selalu berarti dosa. Misalnya, jika ada anak kecil naik ke mimbar masjid, apakah itu haram? Tentu tidak.

Yang justru lebih berisiko terkena hukum adalah orang tua yang membentak anak karena hal itu. Sebab, dalam Islam, anak-anak belum mukallaf atau belum memiliki beban kewajiban hukum.

Sebagai gantinya, Gus Baha menyarankan agar anak-anak diajak dengan lembut dan diberi pemahaman, bukan langsung dibentak atau diusir.

Teladan Rasulullah: Sujud Panjang Demi Cucu

Gus Baha mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW memperlakukan cucunya, Hasan dan Husein. Suatu ketika, Hasan menaiki punggung Nabi saat beliau sedang sujud dalam sholat. Alih-alih marah, Rasulullah justru memperpanjang sujudnya hingga cucunya puas bermain.

Bahkan, dalam sebuah riwayat, seorang sahabat yang merasa sujud Rasulullah terlalu lama sempat mendongakkan kepala untuk melihat apa yang terjadi.

Setelah sholat, Rasulullah menjelaskan bahwa ia tidak ingin mengganggu cucunya yang sedang bermain di punggungnya.

Dari kisah ini, Gus Baha menegaskan bahwa anak-anak harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Jika mereka terus dibentak saat berada di masjid, bukan tidak mungkin mereka akan tumbuh dengan rasa takut dan enggan datang ke masjid.

Baca Juga: Mengungkap Keindahan 3 Wisata Baru di Sekitar Bendungan Panglima Besar Soedirman, Banjarnegara!

Masjid Harus Ramah Anak, Bukan Tempat Menakutkan

Gus Baha juga mengkritik orang-orang yang merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak di masjid. Menurutnya, kehadiran mereka justru lebih baik daripada mereka bermain di tempat yang kurang bermanfaat.

“Kalau tidak diramaikan anak-anak, yang mendengarkan khutbah kebanyakan malah tidur,” selorohnya.

Ia menegaskan bahwa sholat tidak boleh menjadi sumber trauma bagi anak-anak. Sebaliknya, mereka harus didekatkan dengan masjid sejak dini agar tumbuh menjadi generasi yang cinta ibadah.

Bukan Melarang, Tapi Mendidik dengan Bijak

Daripada sibuk melarang atau mengusir, lebih baik mendidik anak-anak dengan cara yang baik. Jika mereka disambut dengan hangat di masjid, mereka akan merasa nyaman dan terbiasa dengan suasana ibadah. Dan kelak, mereka justru akan lebih mencintai masjid daripada menjauhinya.

Jadi, daripada marah-marah ketika melihat anak-anak bermain di masjid, coba pikirkan lagi: bukankah lebih baik mereka ada di masjid daripada di tempat lain yang tidak jelas?***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *