BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Desa Banjarmangu adalah salah satu desa yang terletak di Provinsi Jawa Tengah kabupaten Banjarnegara, desa ini merupakan kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Desa Banjarmangu sendiri memiliki berbagai jenis burung seperti burung kolibri, jalak dan kutilang.
Selain itu kawasan ini adalah habitat bebagai jenis tanaman mulai dari pohon jati, mahoni dan juga bambu.
Oleh karena banyaknya keanekaragaman hayati tersebut, maka kegiatan konservasi burung dan Sumber Daya Alam (SDA) di Desa Banjarmangu ini menjadi sangat penting dilakukan untuk masa yang akan datang.
Berbicara tentang konservasi, apakah kalian sudah mengetahui arti dari konservasi?
Konservasi adalah upaya menjaga dan juga melestarikan sumber daya alam dan lingkungan secara teratur agar tidak terjadi kerusakan.
Baca juga: Founder Rumah Baca Purnama Bagikan Buku Saat Sosialisasi Ayo Ke Perpustakaan dan Cegah Bullying
Burung juga merupakan satwa liar serta sumber daya alam yang tidak ternilai harganya, selain itu burung juga dapat menjadi indikator lingkungan dan pengendali hama alami.
Oleh karna itu, kegiatan konservasi burung di Desa Banjarmangu harus dilakukan karena akan berdampak bagi keseimbangan ekosistem di kawasan tersebut.
Apakah kalian juga sudah mengetahui, apa hubungan antara melakukan konservasi burung dan SDA di Desa Banjarmangu dengan keseimbangan ekosistem?
Jadi keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu untuk menjaga rantai makanan dan siklus nutrien.
Namun, adapun beberapa hal yang menjadi tantangan dalam kegiatan konservasi seperti adanya perburuan liar, penggundulan hutan, dan juga kegiatan manusia yang merusak habitat.
Untuk upaya konservasi sendiri yaitu meliputi, adanya pembangunan kawasan konservasi dan perlindungan habitat, kerjasama organisasi lingkungan dengan pemerintah, dan juga menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan konservasi, selain itu ada juga kegiatan monitoring sebagai salah satu upaya konservasi burung dan SDA di Desa Banjarmangu.
Kegiatan monitoring sendiri adalah proses rutin untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan suatu objektif program yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi spesies burung endemik, memantau populasi dan distribusi, mengidentifikasi anacaman yang mempengaruhi keberlangsungan, dan juga mengembangkan strategi konservasi.
Baca juga: Intip Keseruan Haul Akbar Karahayon III dan Sedekah Bumi 2024 Pelataran Kaliandra Desa Banjarmangu
Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan, penggunaan kamera perangkap dan juga wawancara dengan masyarkat lokal.
Melalui kegiatan monitoring ini ditemukan beberapa spesies burung endemik di Lembah Maliu salah satunya burung Anis Merah (Geokichla Citrina).
Namun, upaya-upaya tersebut juga tidak akan berjalan lancar tanpa adanya peran dari masyarakat.
Masyarakat sendiri memiliki peran yang sangat penting untuk kesuksesan kegiatan konservasi burung dan SDA di Desa Banjarmangu dengan melakukan beberapa tindakan seperti, tidak melakukan atau menghentikan pemburuan liar dan penangkapan burung, menggunakan sumber daya alam dengan bijak, dan yang paling penting adalah mendukung kegiatan konservasi karena tanpa adanya dukungan dari masyarakat sekitar, kegiatan konservasi dan SDA di Desa Banjarmangu ini tidak akan berjalan dengan lancar.
Selain peran masyarakat, peran pemerintah desa juga penting dalam konservasi, seperti mengidentifikasi dan melindungi habitat burung dan SDA di Desa Banjarmangu, mengembangkan program konservasi lokal, menggalang partisipasi masyarakat, mengawasi dan memantau kondisi SDA, mengintegrasikan konservasi dalam perencanaan desa.
Namun adapun dampak bagi masyarakat lokal yang bersifat positif dan negatif, dampak yang bersifat positif sendiri yaitu adanya peningkatan pendapatan, peningkatan kesadaran dan edukasi lingkungan, peningkatan kualitas hidup dengan menyediakan air yang bersih, tanah yang subur dan juga lingkungan yang sehat, sedangkan dampak yang bersifat negatif ialah, pengusiran masyarakat, pengaruh terhadap kebudayaan, dan konflik dengan masyarakat yang kehilangan hak karena adanya konservasi.
Untuk mengurangi dampak negatif ada beberapa cara diantaranya libatkan masyarakat dalam perencanaan, menghormati hak masyarakat, kerja sama dengan masyarakat, dan mengembangkan alternatif pendapat.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut kita dapat melestarikan keragaman hayati dan juga dapat mendukung ekowisata di Desa Banjarmangu agar lebih maju.
Baca juga: Konservasi Burung Desa Banjarmangu: Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Kesimpulannya adalah Konservasi Burung dan SDA di Desa Banjarmangu merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat desa dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Dengan kerja sama semua pihak mulai dari pemerintah, organisasi konservasi, serta masyarakat yang diharapkan upaya-upaya konservasi di Banjarmangu ini, dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu mari dukung terus upaya ini dengan cara penelitian lebih lanjut tentang burung endemik dan ekosistemnya, serta peningkatan penegakkan hukum agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan alam yang sama seperti saat ini.***
Sumber; Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Jawa Tengah, Organisasi lingkungan setempat, Penelitian Akademis tentang Konservasi dan Masyarakat Lokal.
Ditulis oleh: Maulidia Durotun Nashah (siswa SMK Darunnajah Banjarmangu)