KPP Edwin Soeryo Putrakusumo: Satya dan Dharma adalah pedoman hidup Pramuka

Surakarta, KABAR-DESAKU.COM – Menikmati kopi pagi bersama salah satu Pangeran Santana Karaton Surakarta Hadiningrat Kanjeng Pangeran Panji (KPP) Edwin Soeryo Putrakusumo. kediamannya.

Tim Redaksi melakukan wawancara dengan Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE beserta istri Kanjeng Raden Ayu (KRAy). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH dikediamannya di Kota Surakarta.

Obrolan pagi ini tim redaksi mengangkat tentang kepanduan atau kepramukaan, mengingat hari ini bertepatan dengan peringatan hari Pramuka tanggal 14 Agustus 2024.

Baca juga: KPP Edwin Soeryo Putrakusumo: 3 Makna Berkurban Bagi Umat Islam

Tim redaksi mengupas sepintas perjalanan Pramuka di Nusantara, tertuang pada penjelasan Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE,

“Sebetulnya Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepanduan di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1912 yaitu dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung kemudian berganti nama menjadi ‘Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging’ (NIPV) pada tahun 1916,” terang Pangeran Edwin.

“Sedangkan Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa Kangdjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA). Mangkunegara VII, Kadipaten Mangkunegara Surakarta pada tahun 1916.” lanjut Pangeran tampan ini.

Baca juga: Tanam 4 Jenis Sayuran Ini, Pengangguran Auto Berpenghasilan, Pemuda Desa Wajib Mencoba

Disela wawancara tersebut KRAy. Tiara Soeryo Putrakusumo menambahkan,

“Kemudian muncul ‘Padvinder Muhammadiyah’ yang pada 1920 yang kemudian berganti nama menjadi ‘Hizbul Wathan’ (HW), adapula ‘Nationale Padvinderij’ yang didirikan oleh Budi Utomo, selanjutnya Syarikat Islam mendirikan ‘Syarikat Islam Afdeling Padvinderij’ yang kemudian diganti menjadi ‘Syarikat Islam Afdeling Pandu’ dan lebih dikenal dengan SIAP,” ulas KRAy. Tiara istri Pangeran Edwin.

“Kemudian terdapat pula Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia,” lanjutnya sambil tersenyum.

Baca juga: Dahsyat! Ini Dia Manfaat Air Rebusan Daun Kelor untuk Kesehatan

Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo ternyata sangat fasih dan paham tentang sejarah kepanduan di Nusantara. Beliau menjelaskan.

“Pergerakan kepanduan terus bergulir hingga kemerdekaan Indonesia diproklamasikan dan terlahirnya Gerakan Pramuka pada tahun 1961 hingga sekarang,” ungkap Pangeran Edwin.

“Dan saya semasa Sekolah Dasar, tahun 1991-1997 menjadi Anggota Aktif Pramuka Siaga dan Penggalang,” lanjut Pangeran tampan ini.

Baca juga: Manfaat Daun Pandan yang Belum Banyak Diketahui, Apa Aja? 

Dipenghujung wawancara Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE beserta istri Kanjeng Raden Ayu (KRAy). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH berpesan dan mengucapkan:

“Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2024! Satya dan Dharma adalah pedoman hidup kita sebagai Pramuka.”***

 




2 thoughts on “KPP Edwin Soeryo Putrakusumo: Satya dan Dharma adalah pedoman hidup Pramuka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *