KUTAI TIMUR, KABAR-DESAKU.COM — Sebuah terobosan menarik terjadi di Kutai Timur! Lahan bekas tambang yang dulunya tak terpakai kini disulap menjadi kolam budidaya ikan air tawar.
Dilansir dari laman resmi Pemda Kutai Timur, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, secara langsung menghadiri panen perdana ikan Lele di Telaga Batu Arang, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (15/4/2025) sore.
Program hasil kolaborasi antara Lanal Sangatta dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) ini juga turut dihadiri Danlanal Sangatta Letkol (P) Fajar Yuswantoro, Ketua DPRD Kutim Jimmy, Kepala Kejaksaan Negeri Kutim Reopan Saragih, Ketua Pengadilan Agama Ismail, perwakilan Forkopimda, jajaran PT KPC, serta sejumlah undangan lainnya.
Bupati Ardiansyah memberikan apresiasi tinggi atas pemanfaatan lahan pasca tambang yang terbukti bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar: Keutamaan, Waktu Terbaik, dan Cara Menemukannya dalam 10 Hari Terakhir Ramadan
Menurutnya, potensi lahan bekas tambang bukan hanya sebagai tempat konservasi, tetapi juga lokasi penelitian dan sumber daya air.
“Di Kutai Timur, beberapa lahan pasca tambang sudah memberikan manfaat nyata, seperti dimanfaatkan PDAM Tirta Tuah Benua di kawasan Kudungga sebagai sumber air baku,” ungkapnya.
Khusus untuk Telaga Batu Arang, Bupati menegaskan bahwa lokasi tersebut kini dimanfaatkan PT KPC sebagai kawasan konservasi, baik untuk pelestarian tanaman maupun penelitian kualitas air.
“Nah, kalau ikannya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, artinya kondisi air di sini sudah cukup layak untuk dimanfaatkan manusia,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penebaran 13 ribu benih ikan Lele dan Nila sebagai bagian dari pengembangan budidaya ikan air tawar.
Bupati berharap, ke depan, Telaga Batu Arang bisa disinergikan dengan Dinas Pariwisata sebagai destinasi edukatif, apalagi kawasan ini memiliki banyak pohon endemik khas Kalimantan Timur.
Baca juga: Hadiri Peringatan Isra Mikraj 1446, Bupati Kutai Timur Sampaikan Hal Ini
Sementara itu, Danlanal Sangatta Letkol (P) Fajar Yuswantoro menyebutkan, program ini telah berjalan selama empat bulan dan merupakan bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini juga sejalan dengan visi daerah dalam mewujudkan Kutai Timur yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing.
“Hasil budidaya nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar, sehingga manfaat ekonominya bisa langsung dirasakan dan turut meningkatkan kesejahteraan warga,” tegasnya.***