Morowali Menyangkut Harga Diri, Ahmad Ali Kerahkan Totalitas dan Loyalitas di Bumi Tepe Asa Moroso (Jilid 64)

KABAR-DESAKU.COM – Ahmad Ali lahir di Wosu, Morowali, Sulawesi Tengah, pada 16 Mei 1969. Sejak SD hingga SMA, bersekolah di kampungnya, Morowali. Memasuki usia kuliah, ia diterima dan melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu. Ia lulus pada 1997.

Di kampus, ia tak hanya berkuliah. Ahmad Ali muda mengambil kesempatan belajar berorganisasi dengan bergabung bersama organisasi eksternal kampus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Palu. Ia sempat menjadi pengurus.

Usai menamatkan kuliahnya, Ahmad Ali aktif sebagai pengusaha. Laman resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menuliskan suami Nilam Sari ini pernah menjabat sebagai direktur di sejumlah perusahaan.

Antara lain PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama, PT Graha Mining Utama, dan PT Tadulako Dirgantara Travel. Ia pun tercatat sebagai anggota pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Sulawesi Tengah.

Seperti kebanyakan pengusaha di Indonesia, Ahmad Ali memperluas pergaulannya hingga di lingkaran politik.

Karier sebagai pengusaha, sepertinya akan menjadi lebih pas kalau dipadukan dengan karier politik. Pasti akan menjanjikan, kata sebagian orang.

Beranjak dari riwayat singkat tentang Ahmad Ali di atas, sangat patut dan sewajarnya jika Wakil Ketua Umum Partai Nasdem yang kini berikhtiar untuk memenangkan pertarungan agar terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tengah.

Dengan mengerahkan segala potensi dan kemampuannya buat meraup suara sebanyak-banyaknya di Morowali sekaligus sebagai pemenang dan menghantarkannya ke kursi Sulteng 1.

Baca juga: Tahan Imbang Australia Dengan Skor 0-0 Timnas Dapat Apresiasi dari Presiden Jokowi

Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah itu, dengan tegas menyatakan keyakinannya untuk memenangkan pertarungan politik di Kabupaten Morowali.

Dalam pertemuan dengan para pelaku usaha di Bungku pada Selasa (10/9/2024), Ahmad Ali menegaskan bahwa Morowali merupakan simbol harga diri baginya, dan kekalahan di kampung halamannya bukanlah pilihan.

Ahmad Ali optimis, Insya Allah, beliau optimis menang di Morowali. Ahmad juga berujar akan menang di tempat lain, tapi saya tidak akan kalah di Morowali. Morowali ini menyangkut harga diri. Bagaimana dia bisa berpikir jadi gubernur Sulawesi Tengah kalau di kampung halamannya sendiri, dia kalah.

Hal itu diungkapkan Ahmad Ali dengan penuh semangat saat bertemu dengan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) Morowali, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Morowali, Pemuda Pancasila, KAHMI Morowali, pelaku UMKM, dan Karang Taruna.

Ia juga menekankan bahwa perjuangannya di Morowali bukan soal uang, melainkan soal prinsip dan nilai yang ingin ia pertahankan di daerah tersebut.

Menurut Ahmad Ali, sebesar apapun harga Morowali, dia akan bayar. Ini bukan soal uang, tapi mempertaruhkan nilai-nilai yang dia bawa untuk kampung halaman.

Didukung oleh tujuh partai besar, Ahmad Ali membangun Koalisi Beramal bersama tiga calon bupati, yaitu Rahman dari Gerindra, Taslim dari Nasdem, dan Iksan dari Golkar.

Baca juga: Arah Politik Muhammadiyah dalam Pilkada Banjarnegara Tahun 2024

Ia menegaskan, siapa pun yang terpilih menjadi bupati, Morowali tetap mendukungnya sebagai gubernur.

Dengan penuh percaya diri Ahmad Ali mengatakan bahwa siapapun yang jadi bupatinya, Ahmad Ali gubernurnya.

Ahmad Ali pun dengan mengajak para pendukungnya untuk bersatu dan bekerja keras demi kemenangan bersama di Pilkada 2024.

Keyakinan Ahmad Ali, bersama semua, laskar-laskar lama dan para pejuang setia, kita akan menangkan ini.

Terwujudnya masyarakat Sulawesi Tengah yang aman sejahtera, mandiri dan berkeadilan, tentunya menjadi harapan baru menuju Sulteng sejahtera.

Keberaneka-ragaman suku dan agama yang ada di Morowali menjadikan daerah ini lebih berwarna karena dapat saling berbagi pengetahuan antar warga sehingga ide untuk kemajuan daerah dapat terlaksana dengan baik karena perpaduan tersebut.

Suatu kebanggaan yang dimiliki oleh masyarakat bahwa kampung halamannya di Morowali adalah tempat dimana Ahmad Ali berdikari dan hidup rukun bersama-sama yang akan diperjuangkan dengan jiwa dan raga.

Karena setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

Maka ketika Ahmad Ali mendedikasikan dirinya agar masyarakat merasa tenteram, nyaman dan tidak merasa takut atau khawatir karena terlindungi dari gangguan dan bahaya.

Sehingga kejahteraan masyarakat dalam kondisi baik seperti dalam keadaan makmur, sehat, dan damai.

Baca juga: 8 Daerah Penghasil Ikan Terbanyak di Indonesia, Nomor 5 Paling Dekat dengan Banjarnegara

Pastinya Ahmad Ali menginginkan agar kondisi kehidupan masyarakat yang kreatif, inovatif, produktif dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Dengan Sulteng berkeadilan adalah suatu rangkaian usaha di berbagai bidang guna membentuk sesuatu yang mengarah pada kebaikan dengan memperhatikan / memberikan bobot yang sama, tidak berat sebelah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.

Ahmad Ali juga akan menegaskan totalitas dan loyalitasnya demi mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang partisipasif, melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan bagi Morowali khususnya dan Sulteng pada umumnya.

Membangun dan memperdayakan masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah agar tercipta suatu Masyarakat yang mandiri dan berkeadilan.

Maka demi menciptakan daerah yang dapat berdiri sendiri dalam mengelola sumber daya serta pemanfaatan potensi-potensi yang ada sehingga menjadi daerah mandiri.

Kemudian memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah. Dengan meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Daerah.

Ahmad Ali dalam forum

Lalu konsisten mewujudkan pemerintahan Sulawesi Tengah yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah adalah keniscayaan bagi Ahmad Ali membawa masyarakat Sulawesi Tengah untuk menikmati kesejahteraan lahir batin atas manfaat dan keberkahan potensi yang dimiliki bumi Tadulako ini.***

BERSAMBUNG

Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)

 




One thought on “Morowali Menyangkut Harga Diri, Ahmad Ali Kerahkan Totalitas dan Loyalitas di Bumi Tepe Asa Moroso (Jilid 64)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *