Sambut 1 Sura, 2 Kirab Budaya Menjadi Tradisi Di Surakarta

Surakarta, KABAR-DESAKU.COM – Malam 1 Sura, yang menandai pergantian tahun baru dalam kalender Jawa.

Malam 1 Sura tahun ini jatuh pada Malam Senin, 7 Juli 2024 pukul 23.00, tepatnya dalam penanggalan Jawa yakni 1 Sura 1958 Je Windu Sancaya.

Peristiwa budaya yang kaya makna ini menjadi momen penting bagi masyarakat Jawa.

Baca juga: Muhammad Hafizh Mahasiswa FEB UNDIP Sumbang Medali Emas Ajang Bergengsi 21th ASEAN University Games (AUG) 2024

Hal tersebut dasar untuk merayakan awal tahun baru dengan berbagai tradisi unik.

Menjelang Malam 1 Sura 1958 Je Windu Sancaya tim redaksi mengadakan komunikasi dengan salah satu Pangeran Santana Karaton Surakarta Hadiningrat beserta istri.

Beliau tak lain adalah Kanjeng Pangeran Panji (K.P.P). Edwin Soeryo Putrakusumo dan Kanjeng Raden Ayu (K.R.Ay). Tiara Soeryo Putrakusumo dikediamannya di Kota Surakarta.

Baca juga: Kajian Sabtu Wage Masjid Roudlotul Huda Desa Luwung: Tahun Baru Hijriyah Momentum Bersihkan Diri Dari Penyakit Hati

“Perayaan Malam 1 Sura biasanya dilakukan dengan berbagai ritual dan tradisi salah satu kegiatan utama adalah tirakatan, di mana warga berkumpul untuk berdoa bersama.” jelas Pangeran tampan ini kepada tim redaksi pada, Minggu pagi (7 Juli 2024).

“Setiap daerah memiliki tradisi perayaan malam 1 Sura yang berbeda sesuai dengan kebudayaan dan kearifan lokal setempat,” lanjut Pangeran Edwin.

Di Kota Surakarta sendiri terdapat 2 tradisi dan kebudayaan, yakni :

Baca juga: Warga Desa Wajib Tahu! Begini Cara Meraup Keistimewaan Bulan Muharram

  1. Karaton Surakarta Hadiningrat mengadakan kirab pusaka dengan Kebo Kyai Slamet sebagai Cucuk Lampah, acara ini dimulai sekitar pukul 23.00 dimulai dari Karaton Surakarta Hadiningrat kemudian menuju Alun-Alun Utara, selanjutnya menuju Perempatan Gladag keutara, kemudian belok ke Jl. Mayor Kusmanto (telkom) ketimur hingga Jl. Kapten Mulyadi kemudian keselatan hingga perempatan Jl. Veteran, selanjutnya kebarat hingga Perempatan Gemblegan kemudian belok kanan kearah utara melewati perempatan Coyudan setelah itu keutara hingga Jl.Slamet Riyadi, dilanjutkan belok kanan ketimur hingga perempatan Gladag, dan dipenghujung kirab belok kanan keselatan hingga kembali ke Karaton Surakarta Hadiningrat.
  2. Praja Mangkunegaran Surakarta bakal menggelar prosesi 1 Sura Je 1958 dengan ditandai Kirab Pusaka Dalem pada hari Minggu, 7 Juli 2024 pukul 19.00. Peringatan 1 Sura tahun ini peserta kirab akan berjalan lebih jauh ke arah Ngarsopuro dan Jalan Slamet Riyadi untuk kembali mengitari tembok Pura Mangkunegaran. Kirab pusaka 1 Sura di Pura Mangkunegaran diperpanjang sampai Koridor Ngarsopuro dan Jalan Slamet Riyadi karena sebelumya pernah dilaksanakan saat pemerintahan KGPAA Mangkunegoro IX ayahanda KGPAA. Mangkunegoro X.

Baca juga: Kajian Rutin Kitab Safinatunajah di Desa Adipasir: Menyambut Bulan Muharram dengan Amalan Khusus

Selain itu K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo menambahkan “Ritual 1 Sura sebagai bentuk ‘sembah raga’ untuk menyucikan tubuh dan sebagai seremonial pertanda dimulainya tirakat sepanjang bulan Sura.”

“Selain itu, tradisi ini juga dilakukan untuk menjaga dan menyucikan hati, pikiran, serta menjaga panca indera dari hal-hal negatif,” lanjut K.R.Ay. Tiara.

Di penghujung wawancara, K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo dan K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo mengucapkan:

“Wilujeng Mangayubagya Mapag Warsa Anyar 1 Sura 1958 Je Windu Sancaya, mugya sedaya ingkang dipun gadhang sedaya warga Surakarta khususipun, warga Indonesia Umumipun saged kajibahan dening Gusti Ingkang Maha Wikan.”

2 Kirab Budaya di Kota Surakarta sebagai tradisi menandai pergantian tahun Jawa, menyambut 1 Sura.***




2 thoughts on “Sambut 1 Sura, 2 Kirab Budaya Menjadi Tradisi Di Surakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *