Tahu Sumedang: Warisan Kuliner dari Negeri Tionghoa ke Tanah Sunda

SUMEDANG, KABAR-DESAKU.COM – Sejarah Tahu Sumedang bermula pada awal abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1917, ketika seorang warga keturunan Tionghoa bernama Ong Kino dan istrinya Ny. Ong Sien menetap di daerah Sumedang.

Mereka berasal dari daerah Bangka dan membawa resep tahu khas Tionghoa, yang kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal di tanah Priangan.

Berbeda dengan tahu biasa, resep keluarga Ong Kino menghasilkan tahu dengan tekstur yang renyah di luar, lembut di dalam, dan memiliki rasa gurih alami tanpa perlu bumbu tambahan.

Kelezatan unik ini kemudian menarik perhatian warga lokal dan mulai dikenal luas.

Baca juga: Lima Ide Usaha Kecil-Kecilan di Desa: Dari Pengangguran Jadi Pengusaha

Produksi Rumahan yang Melegenda

Pada masa awal, produksi tahu dilakukan secara rumahan dan dijual di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

Lambat laun, tahu buatan keluarga Ong dikenal sebagai “Tahu Sumedang” karena kelezatannya dan tempat asalnya.

Masyarakat Sumedang pun mulai menirunya, dan industri rumahan tahu pun berkembang pesat.

Yang menarik, meski banyak yang memproduksi tahu serupa, masyarakat tetap menyebutnya sebagai “Tahu Sumedang”, menjadikan nama daerah ini melekat kuat pada produk kuliner tersebut.

Perkembangan dan Penyebaran

Seiring waktu, Tahu Sumedang menyebar ke berbagai kota di Jawa Barat, bahkan ke luar pulau.

Di berbagai terminal, stasiun, dan jalur mudik, pedagang tahu Sumedang menjadi pemandangan yang umum.

Tahu ini juga menjadi oleh-oleh khas Sumedang yang wajib dibeli oleh wisatawan.

Beberapa produsen legendaris seperti Tahu Bungkeng (yang masih keturunan langsung Ong Kino) tetap eksis hingga kini, menjaga resep asli dan mutu tahu tradisional.

Baca juga: Gunung Kunci Sumedang: Benteng Kolonial yang Sarat Sejarah dan Nuansa Mistis

Lebih dari sekadar camilan, Tahu Sumedang adalah bagian dari identitas budaya daerah. Ia menjadi simbol:

  • Akulturasi budaya Tionghoa dan Sunda
  • Ketahanan ekonomi masyarakat lokal melalui industri rumahan
  • Kebanggaan kuliner yang dibawa hingga ke mancanegara

Tahu Sumedang juga menjadi bukti bahwa perpaduan budaya bisa menghasilkan warisan kuliner yang luar biasa dan tak lekang oleh waktu.***




One thought on “Tahu Sumedang: Warisan Kuliner dari Negeri Tionghoa ke Tanah Sunda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *