BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Kembali Aula Niscala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah menggema dan penuh semangat dari puluhan peserta bedah buku, pada Kamis (15/5/2025).
Menghadirkan dua narasumber sebagai pembedah, Niniek Margianti (Guru di SMK Negeri 1 Bawang dan pelaku bisnis onliene) dan Cahyo Edhi Widyatmoko (Direktur Utama PT. Kombas Digital Internasional).
Keduanya sudah tidak diragukan lagi dalam hal dunia digital dan kreator konten. Kedua narasumber dihadirkan untuk membedah buku “Menjadi Kreator Konten di Era Digital” yang ditulis oleh Latifah Edib.
Kedua narasumber membedah dengan apik buku tersebut, selain kelebihan-kelebihan yang ada juga evaluasi terhadap buku yang dibedah.
Baca juga: Ramai dan Penuh Semangat! Bimtek Kepenulisan Budaya Lokal Banjarnegara Jadi Magnet Puluhan Peserta
Niniek Margianti mengatakan, buku ini cocok untuk pemula atau yang baru akan memulai menjadi kreator konten, bahasanya juga mengalir dan mudah dipahami.
“Kelebihan dari buku ini, diantaranya cocok untuk pemula atau yang baru akan memulai menjadi kreator konten, selain itu bahasanya juga mengalir dan mudah dipahami,” terang Niniek.
Evaluasi dari buku yang dibedah, Niniek menyebutkan bahwa era digital ini sangat cepat perkembangannya, karena buku tersebut ditulis tahun 2021, maka untuk saat ini sudah sedikit tertinggal, namun masih relevan bagi mereka yang baru belajar.
“Era digital ini sangat cepat perkembangannya, karena buku tersebut ditulis tahun 2021, maka untuk saat ini sudah sedikit tertinggal, namun masih relevan bagi mereka yang baru belajar,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Cahyo Edhi Widyatmoko mengungkapkan, buku karya Lahtifah Edib ini belum memuat tentang kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI), namun hal ini sangat wajar karena buku ini diterbitkan tahun 2021, dimana Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelegence (AI) belum seperti saat ini.
“Dunia digital sangat cepat, kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) sangat membantu dalam kehidupan saat ini. Wajar AI belum dibahas dalam buku ini, karena buku ini terbit tahun 2021. Namun buku ini enteng dibaca,” ujar Cahyo.
Bedah buku kali ini diikuti oleh pelajar, mahasiswa, pendidik, dan pegiat literasi di Kabupaten Banjarnegara, hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Perpustakaan Disarpus Banjarnegara, Cion Pramundita.
“Bedah buku kali ini diikutim oleh para pelajar, mahasiswa, pendidik, dan pegiat literasi Banjarnegara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,” terang Cion dalam laporannya.
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara, Arief Rahman mengungkapkan harapannya dengan kegiatan ini memantik semangat menggelora bangkitkan literasi disemua lini.
“Dengan adanya DAK Nonfisik dari Perpusnas ini sangat membantu kami untuk menggenjot literasi digital. Mengapa buku ini dibedah, karena di dalamnya tidak hanya informatif namun juga mendorong masyarakat untuk berperan dalam membangun masyarakat digital yang produktif. Harapannya setelah kegiatan ini para peserta akan selangkah lebih maju menjadi kreator konten yang profesional,” harap Arief.
Baca juga: Jangan Sampai Terlambat! Naskah Kuno Ternyata Bisa Bongkar Ilmu, Sejarah, dan Solusi Bencana!
Arief juga menambahkan, saat ini eranya sudah berubah, kehidupan kita ditentukan oleh ujung jari kita, ujung jari ini menjadi kekuatan dan menjadikan viral.
Beliau juga berpesan, agar bijak dalam menggunakan platform digital, jangan hanya berpikir yang peting viral, harus tetap berpedoman pada norma dan kehati-hatian. Di akhir sambutannya Arief menutup dengan pantun, yang menambah kehangatan suasana.***
