Museum Sri Baduga Bandung: Wisata Edukasi Sejarah dan Budaya Sunda yang Wajib Dikunjungi

BANDUNG, KABAR-DESAKU.COM – Berlibur ke Kota Bandung tidak hanya soal menikmati keindahan alam dan kulinernya yang menggoda. Kota berjuluk “Paris van Java” ini juga menyimpan berbagai destinasi wisata edukatif yang sarat sejarah, salah satunya adalah Museum Sri Baduga.

Museum ini menjadi tempat yang ideal bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam mengenai sejarah dan budaya Jawa Barat.

Lokasinya yang strategis serta koleksi bersejarah yang kaya menjadikan museum ini sebagai salah satu destinasi budaya favorit di Bandung.

Sejarah Singkat Museum Sri Baduga

Museum Sri Baduga pertama kali didirikan pada tahun 1974 atas gagasan Gubernur Jawa Barat saat itu, Aang Kunaefi.

Kemudian, museum ini diresmikan pada 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, dengan nama Museum Negeri Provinsi Jawa Barat.

Perubahan nama menjadi Museum Sri Baduga terjadi pada tahun 1990, diambil dari nama seorang raja besar Kerajaan Sunda, yaitu Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi III.

Nama tersebut merujuk pada sosok pemimpin Hindu yang memerintah Pakuan Pajajaran dari tahun 1482 hingga 1521 Masehi.

Penamaan ini resmi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 02223/0/1990 tanggal 4 April 1990.

Baca juga: 2 Tempat Hits Bertema Bengkel di Bandung, Serasa Nongkrong di Luar Negeri!

Bangunan dan Tata Letak Museum

Museum ini berdiri di atas lahan seluas 8.030 meter persegi, yang dahulu merupakan Kantor Kawedanan Tegallega.

Bangunannya mengusung arsitektur rumah panggung khas Jawa Barat dengan atap suhunan panjang yang dipadukan dengan elemen modern, menciptakan suasana yang unik dan nyaman.

Sejak tahun 2002, pengelolaan museum berada di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2018, pengelolaan beralih ke UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, khususnya di bawah Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman.

Koleksi Museum yang Beragam dan Bernilai Tinggi

Salah satu daya tarik utama Museum Sri Baduga adalah koleksi benda bersejarahnya yang sangat kaya dan beragam.

Hingga tahun 2017, museum ini telah menghimpun lebih dari 6.900 koleksi, mulai dari pakaian adat, alat musik tradisional, lukisan, keramik, hingga arca dari zaman megalitik.

Koleksi di museum ini dikelompokkan ke dalam 10 klasifikasi, yaitu:

  • Geologika: Batuan dan fosil.
  • Filologika: Naskah-naskah kuno.
  • Biologika: Rangka atau bagian tubuh makhluk hidup.
  • Etnografika: Hasil kebudayaan masyarakat.
  • Arkeologika: Peninggalan arkeologis dari masa lampau.
  • Keramologika: Barang pecah belah dari keramik atau tanah liat.
  • Seni Rupa: Lukisan dan patung.
  • Historika: Benda yang memiliki nilai sejarah penting.
  • Numismatika dan Heraldika: Mata uang lama dan tanda jasa.
  • Teknologika: Alat-alat teknologi tradisional.

Baca juga: Bubur Ayam Legendaris di Bandung Ini Buka 24 Jam dan Cuma 15 Ribuan

Museum Sri Baduga bukan hanya tempat menyimpan benda-benda kuno, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang penting tentang kekayaan sejarah dan budaya masyarakat Jawa Barat.

Tempat ini sangat cocok untuk wisata keluarga, pelajar, hingga peneliti yang ingin menggali lebih dalam jejak peradaban masa lampau.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Bandung, sempatkanlah mampir ke Museum Sri Baduga. Selain menambah wawasan, Anda juga akan merasakan langsung sentuhan sejarah yang membentuk identitas masyarakat Sunda hingga hari ini.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *