KABAR-DESAKU.COM – Puisi merupakan karya sastra yang dapat dijadikan sarana mengaktualisasikan ide, gagasan, perasaan, bahkan hingga kritik-kritik sosial.
Melalui puisi, penulis dapat mengekspresikan semua hal melalui untaian kata-kata yang tersusun apik dan menarik.
Di bawah ini merupakan puisi karya anak muda dari Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, Rizki Alfarizi.
Sajadah Pengabdian
Di ujung cakrawala, langkahku terhenti,
Beralas pasir, beratap langit biru tak bertepi.
Anak-anak pesisir menyambut dengan tawa ceria,
Mimpi-mimpi mereka, kutemukan di ujung cerita.
Sajadah pengabdianku terbentang di tepian samudera.
Dalam dinginnya angin laut yang menusuk hati,
Kukabarkan ilmu, kuguratkan harap tak pernah mati.
Mereka menatap dengan mata penuh asa,
Menggapai bintang di balik debur ombak yang membasah.
Di sela gumam doa, kuikrarkan janji setia.
Senja membakar langit, memerah di ujung pandang,
Tangan kecil mereka menggenggam erat harapan terbang.
Kutulis di atas pasir, aksara hidup dan mimpi,
Meski ombak mencoba menghapus, semangat ini abadi,
Karena setiap langkah adalah ikrar bakti tanpa henti.
Di pelosok negeri, jauh dari hiruk piruk kota,
Kulabuhkan cinta di tepian tak terjamah siapa.
Bukan sekadar mengajar, tapi menanam impian,
Di hati yang polos, kupasrahkan pengabdian,
Sajadahku tak lagi kain, tapi jejak di pantai kehidupan.
Saat pagi merekah, kudengar gelombang berbisik,
Bahwa pengabdian ini takkan pernah berakhir.
Di setiap tetes keringat dan senyum anak-anak pesisir,
Ada doa-doa yang mengalir, menembus langit berlapis takdir.
Sajadah pengabdian ini, abadi hingga akhir.
(Pekan Terakhir September 2024)
Baca juga: Bundelan Sketsa Tembang Kinanthi
Puisi “Sajadah Pengabdian” menggambarkan perjalanan pengabdian di pelosok negeri, di mana anak-anak pesisir menjadi bagian penting dari cerita ini.
Di tengah kesederhanaan alam, ilmu dan harapan dibagikan meski tantangan hidup dan alam tak terhindarkan.
Setiap langkah pengabdian diibaratkan sebagai sajadah, tempat menjalankan tugas dengan tulus dan penuh dedikasi.
Aksara dan semangat tertanam dalam hati anak-anak yang penuh harapan. Puisi ini adalah refleksi dari komitmen yang mendalam untuk memberikan kebaikan tanpa pamrih, yang akan terus abadi seiring berjalannya waktu.***
Puisi ditulis oleh Rizki Alfarizi (Ig : @farizjwra)